6.25.2010

Keutamaan Istri

Imam Nawawi Al-Bantani (Al-Jawi) pernah menuliskan :


Nabi Muhammad SAW besabda kepada putrinya, Fathimah Az-Zahra, sewaktu Beliau melihat putrinya itu sedang membuat tepung dengan alat penggiling sambil menangis...


Hai Fathimah,


Setiap istri yang membuatkan tepung untuk suami dan anak-anaknya, maka Allah mencatat baginya memperoleh kebajikan dari setiap butir biji yang tergiling, dan menghapus keburukannya serta meninggikan derajatnya.


Setiap istri yang berkeringat di sisi alat penggilingnya karena membuatkan bahan makanan untuk suaminya, maka Allah memisahkan antara dirinya dan neraka sejauh tujuh hasta.


Setiap istri yang meminyaki rambut anak-anaknya dan menyisirkan rambut mereka dan mencucikan baju mereka, maka Allah mencatatkan untuknya memperoleh pahala seperti pahala orang yang memberi maka seribu orang yang sedang kelaparan, dan seperti pahala orang yang memberi pakaian seribu orang yang telanjang.


Setiap istri yang mencegah kebutuhan tetangganya, maka Allah kelak akan mencegahnya (tidak memberi kesempatan baginya) untuk minum air dari telaga Kautsar pada hari kiamat.


Tetapi yang lebih utama dari semua itu adalah keridhaan suami terhadap istrinya. Sekiranya suamimu tidak meridhaimu, tentu aku tidak akan mendo'akan dirimu. 
Bukankah engkau mengerti, ridha suamimu itu menjadi sebagian dari ridha Allah, dan kebencian suami merupakan bagian dari kebencian Allah.


Manakala seorang istri mengandung, maka para malaikat memohon ampun untuknya, dan setiap hari dirinya dicatat memperoleh seribu kebajikan dan seribu keburukannya dihapus. Apabila telah mencapai rasa sakit (menjelang melahirkan) maka Allah mencatatkan untuknya memperoleh pahala seperti pahala orang-orang yang berjihad di jalan Allah. Apabila telah melahirkan, dirinya terbebas dari segala dosa seperti keadaannya setelah dilahirkan ibunya.


Setiap istri yang melayani suaminya dengan niat yang benar, maka dirinya terbebas dari dosa-dosanya seperti pada hari dirinya dilahirkan ibunya. Ia tidak keluar dari dunia (yakni mati) kecuali tanpa membawa dosa. Ia menjumpai kuburnya sebagai pertamanan surga. Allah memberinya pahala seperti seribu orang yang berhaji dan berumrah, dan seribu malaikat memohonkan ampunan untuknya hingga kiamat.


Setiap istri yang melayani suaminya sepanjang hari dan malam hari disertai hati yang baik, ikhlas dan niat yang benar, maka Allah mengampuni dosanya. Pada hari kiamat kelak dirinya diberi pakaian berwarna hijau, dan dicatatkan untuknya pada setiap rambut yang ada di tubuhnya dengan seribu kebajikan, dan Allah memberi pahala kepadanya sebanyak seratus pahala orang yang berhaji dan berumrah.


Setiap istri yang tersenyum manis di muka suaminya, maka Allah memperhatikannya dengan penuh rahmat.


Setiap istri yang menyediakan diri tidur bersama suaminya dengan sepenuh hati, maka ada seruan yang ditujukan kepadanya dari langit. 'Hai Wanita, menghadaplah dengan membawa amalanmu. Sesungguhnya Allah telah mengampuni dosa-dosamu yang berlalu dan yang akan datang.'


Setiap istri yang meminyaki rambut suaminya demikian pula dengan jenggotnya, memangkas kumis dan memotong kuku-kukunya, maka Allah kelak memberi minum kepadanya dari rahiqim makhtum (tuak jernih yang tersegel) dan dari sungai yang ada di surga. Bahkan Allah kelak akan menjumpai kuburnya bagaikan taman surga. Allah mencatatnya terbebas dari neraka dan mudah melewati sirath (titian).
-----


sumber : Tuhan...dimana Fathimatuz Zahra sekarang? by Mohammad Fauzil Adhim
Buku ini tidak diperjualbelikan, penulisnya ikhlas bukunya diperbanyak untuk dakwah.
And I just want to share this to you gals..
Just for you gals.. Calon istri shalihah..
aamiinn...
;)



2 comments:

  1. surga anak berada ditelapak kaki ibu, surga ibu ditelapak kaki suaminya :)

    ReplyDelete
  2. iyaya..hmm..
    eh, tapi, berarti klo seorang istri surganya dua dong? di bawah telapak kaki ibu dan suaminya.hehe
    ;p

    ReplyDelete

leave your comment before leaving ;)
i will reply as soon as i can here and i will visit you back..
thanks, i love comments ;D